nyatanews.com // klaten- Seorang Pengusaha Kerajinan Kulit Yang Dirintis Selepas Dari Pendidikannya Di Akademi Tekhnologi Kulit (ATK) Yogyakarta Sejak Tahun 2010 Itu Volume Pengiriman Ekspornya Pernah Mencapai 10 Kontainer Per Bulan. Dan Dimasa Pandemi Ini Masih Mampu Mengirim 2 Container Per Bulan.
Salah Satu Kunci Keberhasilan Seseorang Dalam Berusaha Adalah Ulet, Demikian Dikatakan Ari Supriyanto, Seorang Wirausahawan Produk Kerajinan Kulit Yang Juga Kepala Desa Karangdukuh, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten.
“Banyak Usaha Yang Surut Bahkan Ada Yang Sampai Bangkrut Karena Sepinya Order. Terlebih Usaha Yang Orientasinya Ekspor, Dimana Para Buyer Dari Luar Negeri Saat Ini Tidak Berani Melakukan Transaksi.” Jelas Ari.
Berkat Keuletannya Itu, Ari Supriyanto Mampu Mempertahankan Usaha Kerajinan Kulitnya Tetap Eksis Meskipun Omsetnya Tidak Sebesar Saat Belum Ada Pandemi.
Usaha Kerajinan Kulit Yang Produknya Lebih Banyak Berupa Kursi , Jaket, Tas, Dompet Dan Kotak Tissue , Banyak Yang Berorientasi Ekspor Meski Masih Melalui Perusahaan Lain.
Usaha Kerajinan Kulit Yang Bernama “Akar Rumput Ari Leather” Ini Juga Menerima Pesanan Buyer Dari Luar Negeri Berupa Furniture. Pesanan Produk Furniture Berdatangan Dari Eropa, Australia Maupun Asia.
Saat Ini Usaha Kerajinan Kulit “Akar Rumput Ari Leather” Memiliki Sekitar 20 Orang Pekerja. Untuk Mengerjakan Pesanan Dari Luar Negeri Yang Mulai Berdatangan, Harus Mendatangkan Pekerja Dari Solo Dan Sukoharjo, Di Samping Juga Mempekerjakan Warga Desa Karangdukuh Sendiri.