Nyatanews.com// KLATEN – Tradisi Yaa Qowiyyu, Jatinom akan memasuki puncak perayaan, Jumat (16/9/2022). Puncak perayaan berupa sebaran apem yang digelar di amphiteater Lapangan Klampeyan, Jumat siang.
Diperkirakan total apem yang disebar sebanyak 4 ton. Camat Jatinom, Sri Wahyuni mengatakan apem-apem tersebut merupakan sedekah masyarakat yang diserahkan kepada panitia.
“Selain itu, gunungan apem yang diinapkan menjelang perayaan berisi 2.000 apem. Semangat warga bersedekah pada perayaan tradisi ini luar biasa,” ungkapnya, Kmais (15/9/2022).
Wahyuni menjelaskan tahun ini kegiatan tradisi sebaran apem Yaa Qawiyyu digelar secara meriah setelah dua tahun atau 2020 dan 2021 digelar secara sederhana lantaran pandemi Covid-19. Namun, ia mengingatkan saat ini Klaten masih berada pada kondisi PPKM level 1.
Dia mengimbau agar warga yang berdatangan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 salah satunya tetap mengenakan masker.
Sementara itu, Ketua I Pengelola Pelestari Peninggalan Kyai Ageng Gribig (P3KAG), Eko Susanto, mengatakan apem yang disebarkan pada perayaan tradisi Yaa Qawiyyu berasal dari sedekah warga Jatinom dan luar Jatinom. Bahkan sedekah datang dari warga yang tinggal di luar Pulau Jawa hingga luar negeri, seperti dari Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, hingga Qatar.
“Setiap ada warga yang datang menyerahkan sedekah apem, selalu ditanya atas nama siapa dan dari mana asalnya, kemudian didoakan. Ternyata yang datang bukan hanya dari sekitar Jatinom tapi sampai luar negeri juga. Mungkin ada saudara di sini yang membuatkan atau yang bersangkutan menyempatkan pulang,” jelas Eko.
Tradisi Yaa Qowiyyu telah berlangsung sejak abad ke-16 diprakarsai oleh ulama besar Kyai Ageng Gribig yang menyebarkan agama islam di wilayah Jatinom. Tradisi Ya Qowiyyu ini juga sering disebut Saparan karena dilaksanakan setiap bulan safar. Kyai Ageng Gribig disebut juga merupakan keturunan Raja Bhrawijaya V dari Kerajaan Majapahit.