Nyatanews.com// Klaten- Salah satu media on line ternama di Klaten Brantas.co.id memberikan santunan untuk Angga dan keluarga, berupa uang, pakaian dan sembako.
angga adalah bocah yang viral yang “diarak keliling kampung karena mencuri pisang”, di Rejoagung, Trangkil, Pati, Jawa Tengah.rabu (26/02/2025)
H. Cikal al mabroer pimpinan brantas menyampaikan “kunjungan tersebut merupakan dukungan moril dan juga solidaritas dari Brantas untuk Angga yang telah mengalami perlakuan tidak manusiawi dari warga Pangonan,Gunungsari, Tlogowungu, akibat pencurian pisang yang dilakukannya”.
“Team brantas berkunjung ke kediaman Angga dalam rangka memberi dukungan moral dan juga bentuk solidaritas kami terhadap Angga yang mendapat perlakuan yang tidak manusiawi dari warga Pangonan, Gunungsari, Tlogowungu”.terang cikal
H. Cikal juga sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh warga Pangonan, Gunungsari, Tlogowungu terhadap Angga, hanya karena mencuri pisang harus diarak keliling kampung dan dipermalukan didepan banyak orang dlm keadaan telanjang,Tidak hanya sebatas dipermalukan, menurut pengakuan Angga, dirinya juga mengalami kekerasan fisik dari warga berupa pukulan dan tindak kekerasan fisik lainnya.
Untuk diketahui “Angga dan adiknya merupakan anak yatim yang diasuh oleh kakek dan neneknya”. Ibunya,telah meninggal sejak ia duduk di bangku SD kelas 5,sedangkan bapaknya menikah lagi dan pergi tak pernah kembali.
Keseharian Angga membantu “kakenya mencari rumput untuk pakan ternak”, menurut pengakuannya, “ia mencuri pisang untuk dijual, sebagai kakak merasa iba melihat adiknya yang tak bisa jajan dan hanya bisa melihat teman-teman nya jajan”.
“Rencana pisang 2 tundun hasil curian itu akan dijualnya untuk jajan berdua dengan adiknya”. Namun ketika diketahui oleh kamari sang pemilik kebun, Angga mengaku ditipu oleh kamari, “yang katanya diajak pulang dijanjikan mau dikasih makan minum dan uang jajan, namun setelah sampai rumah kamari malah dipanggilkan warga kampung dan bilang ini malingnya sudah ketangkap yg sering mencuri pisang, padahal baru pertama kali itu, yang akhirnya diarak telanjang kliling kampungmenuju balai desa gunung sari sejauh tujuh kilometer”.